Dalam dunia manajemen basis data, ada banyak pilihan database management system (DBMS) yang bisa digunakan, mulai dari MySQL, MongoDB, hingga PostgreSQL.
Sebagai database yang bersifat open-source, Postgres banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pengembangan website hingga kebutuhan skala besar di perusahaan.
Jika kamu mencari solusi basis data yang handal, fleksibel, dan kaya fitur, Postgres bisa menjadi pilihan terbaik. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai serba-serbi PostgreSQL.
Apa Itu PostgreSQL?
PostgreSQL, atau sering disebut Postgres, adalah sistem manajemen basis data relasional berbasis objek (object-relational database management system atau ORDBMS) yang bersifat open-source dan sangat canggih.
Dikembangkan sejak tahun 1986 di University of California, Berkeley, Postgres telah menjadi salah satu solusi database paling handal dan fleksibel yang digunakan di berbagai skala proyek, mulai dari pengembangan website hingga sistem keuangan dan aplikasi bisnis berskala besar.
Dengan lisensi BSD (Berkeley Software Distribution License), Postgres dapat digunakan dan dimodifikasi secara gratis, menjadikannya pilihan utama bagi pengembang yang mengutamakan fleksibilitas dan keamanan.
Bukan itu saja, didukung oleh komunitas yang aktif, Postgres terus berkembang dengan pembaruan fitur dan peningkatan keamanan secara berkala.

Kelebihan PostgreSQL
Postgres banyak dipilih karena keunggulannya, antara lain:
1. Gratis dan Open-Source
Postgres menggunakan lisensi BSD, yang berarti bebas digunakan, dimodifikasi, dan didistribusikan tanpa biaya. Ini menjadi pilihan ideal bagi bisnis atau pengembang yang ingin menghindari biaya lisensi database.
2. Dukungan Standar SQL yang Kuat
Postgres dikenal sangat patuh terhadap standar SQL, sehingga mengurangi risiko kesalahan sintaks dan meningkatkan kompatibilitas dengan aplikasi berbasis SQL.
3. Mendukung Berbagai Struktur Data
Postgres tidak hanya mendukung tipe data umum seperti INTEGER dan VARCHAR, tetapi juga tipe data kompleks seperti:
- JSON & JSONB untuk penyimpanan data semi-terstruktur
- Hstore untuk format key-value
- Array, UUID, XML, dan banyak lagi
Hal ini membuatnya fleksibel untuk berbagai kebutuhan aplikasi modern, termasuk aplikasi berbasis data besar.
4. Performa Tinggi dan Skalabilitas Baik
PostgreSQL dilengkapi dengan fitur optimasi seperti:
- Indexing canggih (B-Tree, Hash, GIN, BRIN)
- Query planner yang efisien untuk eksekusi perintah SQL
- Replication & Sharding untuk menangani skala besar dan meningkatkan keandalan sistem
Dengan fitur ini, Postgres sangat cocok untuk aplikasi dengan lalu lintas data tinggi, termasuk big data dan analitik.
5. Keamanan Tinggi
Postgres memiliki berbagai fitur keamanan seperti:
- Role-based access control (RBAC) untuk mengelola hak akses pengguna
- Dukungan enkripsi SSL/TLS untuk koneksi yang lebih aman
- Authentication dengan metode seperti LDAP, PAM, dan Kerberos
Fitur ini membuat Postgres cocok digunakan dalam lingkungan perusahaan yang membutuhkan keamanan tinggi.
6. Mudah Dikustomisasi dan Mendukung Ekstensi
Postgres memungkinkan pengembang menyesuaikan fungsionalitas database dengan berbagai ekstensi, seperti:
- PostGIS untuk aplikasi berbasis data geografis
- pg_partman untuk manajemen partisi data
- TimescaleDB untuk analisis data time-series
Selain itu, Postgres mendukung pembuatan fungsi dan prosedur tersimpan dengan bahasa seperti PL/pgSQL, Python, dan JavaScript.
Baca Juga: Apa Itu MySQL? Simak Definisi, Cara Kerja, dan Manfaatnya
Kekurangan PostgreSQL
Namun, Postgres juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. Proses Tulis Lebih Lambat
Dibandingkan MySQL, Postgres lebih lambat dalam INSERT dan UPDATE karena menggunakan sistem MVCC untuk menjaga keamanan transaksi.
2. Konsumsi Memori Besar
Postgres memerlukan lebih banyak sumber daya dibandingkan database lain, sehingga kurang efisien di lingkungan dengan keterbatasan memori.
3. Konfigurasi Awal Lebih Rumit
Dibutuhkan lebih banyak langkah dalam pengaturan dan optimasi Postgres, terutama bagi pengguna baru.
4. Komunitas Lebih Kecil Dibanding MySQL
Walaupun aktif, komunitas PostgreSQL tidak sebesar MySQL, sehingga mencari solusi atau dokumentasi bisa lebih sulit.
5. Kurang Optimal untuk Beban Baca Tinggi
Jika aplikasi lebih banyak melakukan read operations, seperti situs berita atau analitik, MySQL atau database NoSQL mungkin lebih cocok. Postgres lebih unggul dalam menangani transaksi kompleks.
Instalasi PostgreSQL
Lalu, bagaimana cara instalasi sistem manajemen basis data ini? Yuk, simak ulasannya.
1. Menginstal PostgreSQL di Linux
Jika menggunakan sistem operasi berbasis Debian seperti Ubuntu, Postgres dapat diinstal dengan perintah berikut:
sudo apt update
sudo apt -y install postgresql postgresql-contrib
Setelah instalasi selesai, Postgres akan otomatis berjalan di latar belakang.
2. Menginstal PostgreSQL di Windows
Untuk pengguna Windows, kunjungi situs resmi Postgres di sini dan unduh versi terbaru sesuai sistem operasi kamu.
Setelah diunduh, jalankan installer dan ikuti langkah-langkah berikut:
- Jalankan installer dan pilih lokasi penyimpanan.
- Pastikan PostgreSQL Server, pgAdmin 4, dan Command Line Tools dicentang.
- Pilih lokasi penyimpanan database atau gunakan opsi default.
- Masukkan kata sandi untuk pengguna
postgres
. - Pastikan port yang digunakan adalah
5432
atau sesuai kebutuhan. - Klik Next hingga proses instalasi selesai.
Setelah Postgres berhasil diinstal, kamu bisa mulai menggunakannya melalui pgAdmin atau terminal/command prompt.
3. Konfigurasi PostgreSQL
Sebelum mulai menggunakan Postgres, penting untuk melakukan konfigurasi dasar agar sistem lebih aman dan siap digunakan.
3.1 Mengatur Kata Sandi Pengguna
Secara default, PostgreSQL memiliki pengguna utama bernama postgres
tanpa kata sandi. Untuk keamanan, kita perlu menetapkan kata sandi baru dengan perintah berikut:
su - postgres
psql
\password postgres
Masukkan kata sandi baru, lalu tekan Enter. Setelah selesai, keluar dari Postgres dengan mengetikkan:
\q
exit
Jika menggunakan Windows, langkah ini bisa dilewati karena kata sandi sudah ditetapkan saat instalasi.
Baca Juga: Cara Cek Status MySQL, Perlukah Upgrade ke Versi Terbaru?
Instalasi, Konfigurasi, dan Mengakses phpPgAdmin
Adapun berikut adalah langkah-langkah untuk menginstal dan mengonfigurasi phpPgAdmin agar dapat digunakan dengan Postgres.
1. Menginstal phpPgAdmin
phpPgAdmin adalah alat berbasis web yang mempermudah pengelolaan database Postgres. Untuk menginstalnya di Ubuntu atau Debian, gunakan perintah berikut:
sudo apt -y install phppgadmin
2. Mengubah Konfigurasi phpPgAdmin
Agar phpPgAdmin bisa diakses melalui browser, perlu dilakukan beberapa perubahan dalam konfigurasi.
2.1 Edit Konfigurasi Apache untuk phpPgAdmin
cd /etc/apache2/conf-available/
vim phppgadmin.conf
Cari baris berikut:
Require local
Ubah dengan menambahkan tanda # di depannya dan tambahkan:
#Require local
Allow from all
2.2. Nonaktifkan Keamanan Tambahan phpPgAdmin
cd /etc/phppgadmin/
vim config.inc.php
Cari baris berikut:
$conf['extra_login_security'] = true;
Ubah true menjadi false:
$conf['extra_login_security'] = false;
2.3. Restart Layanan PostgreSQL dan Apache
systemctl restart postgresql
systemctl restart apache2
Pastikan layanan berjalan dengan baik menggunakan perintah:
systemctl status postgresql
systemctl status apache2
3. Mengakses phpPgAdmin
Setelah konfigurasi selesai, phpPgAdmin bisa diakses melalui browser dengan mengetikkan:
http://your-ip/phppgadmin/
Jika diakses dari komputer lokal, gunakan:
http://localhost/phppgadmin/
4. Login ke phpPgAdmin
- Klik menu PostgreSQL.
- Masukkan username:
postgres
. - Masukkan password yang telah dibuat sebelumnya.
- Klik Login.
Jika berhasil, kamu akan masuk ke antarmuka phpPgAdmin dan bisa mulai mengelola database Postgres dengan lebih mudah.

Kesimpulan
PostgreSQL adalah salah satu database management system (DBMS) open-source yang menawarkan fleksibilitas, keamanan, dan performa tinggi.
Meski memiliki beberapa kekurangan, kelebihannya tetap menjadikannya sebagai salah satu solusi terbaik untuk manajemen basis data.
Jika kamu sedang mencari layanan hosting yang terjangkau untuk proyek berbasis Postgres atau kebutuhan lainnya, kamu bisa cek rekomendasi di artikel ini.